Kombel Ekasukma SMAN 1 Wonosari kembali menyelanggarakan Pekan Belajar Bersama ke-8 (PekaBela #8) pada Kamis (14/3) di Aula Arjuna SMAN 1 Wonosari. Mengambil tema “Penguatan Disiplin Positif”, PekaBela #8 menghadirkan dua narasumber internal yang menguatkan pemahaman guru akan konsep Disiplin Positif dan memaparkan ragam aksi nyata Modul Disiplin Positif di PMM. Dalam sambutannya, Kepala SMAN 1 Wonosari, Muh Taufiq Salyono, M.Pd.Si., menyampaikan bahwa penguatan disiplin positif menjadi prioritas peningkatan kapasitas guru semester ini, tanpa mengesampingkan peningkatan kualitas pembelajaran. “Melalui disiplin positif dalam Kurikulum Merdeka ini, kita ubah mindset, bagaimana caranya agar siswa berubah atas kesadarannya sendiri. Kita harus selalu belajar dan belajar mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya saat membuka kegiatan.
Paparan materi oleh narasumber pertama.
Paparan materi diawali oleh narasumber pertama, yakni Niken Kurniatun, M.Pd., yang adalah Ketua Kombel Ekasukma. Ia memaparkan materi dengan strategi diskusi, memberikan beberapa pertanyaan pemantik kepada para peserta yang disambut dengan banyaknya sharing dari peserta. Tidak hanya menguatkan pemahaman peserta dengan berbagai teori dan paparan materinya, narasumber juga membagikan pengalamannya ketika menerapkan disiplin positif saat menjadi guru dan wali kelas. Ia memberikan pesan pula kepada para peserta, “Jangan menghakimi siswa sebelum kita memahami situasinya.”
Salah satu sharing pengalaman dari peserta.
Seusai paparan materi selesai, sesi dilanjutkan oleh narasumber kedua yakni Murni Dwi Astuti, S.Pd., yang memaparkan ragam Aksi Nyata Modul Disiplin Positif yang ada di PMM. Ia berbagi pengalaman saat berproses membuat Aksi Nyata di PMM. Ia menyampaikan empat pilihan aksi nyata modul Disiplin Positif menjelaskan langkah-langkah pembuatan aksi nyata dari setiap pilihan modul dan contohnya.
Presentasi ragam aksi nyata PMM oleh narasumber kedua.
Melalui PekaBela #8 ini, diharapkan bahwa guru dapat mulai menerapkan konsep disiplin positif dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga membantu siswa berproses dengan penuh kesadaran diri. Guru juga dapat mengembangkan kemampuannya dengan lebih baik melalui belajar mandirinya di PMM. (BGR)