Suasana terasa berbeda pada Pekan Belajar Bersama (PekaBela) yang dilaksanakan pada Selasa (6/2/2024) lalu di Ruang Bima SMAN 1 Wonosari. Kombel Ekasukma membawa tema yang berbeda dari enam pertemuan sebelumnya yang selalu terkait dengan akademik. Kali ini tema yang diangkat adalah Berbagi Praktik Baik Proses Kreatif Menulis dan Strategi Masuk Penerbitan Buku ISBN. Menghadirkan dua narasumber internal yang aktif menulis cerpen dan puisi, PekaBela #7 bertujuan untuk menginspirasi guru untuk gemar membaca dan menulis teks sastra sehingga dapat meningkatkan kemampuan literasi sastranya yang tentunya juga berdampak pada peningkatan hasil rapor pendidikan sekolah.
Materi pertama adalah Berbagi Cerita Proses Kreatif Menulis Buku Fiksi yang disampaikan oleh Puji Rahayuningsih, S.Pd. yang merupakan guru Bahasa Inggris SMAN 1 Wonosari. Ia telah menghasilkan 4 karya buku yang terdiri dari 1 novelet, 1 novel, dan 2 kumpulan cerpen, diantaranya berjudul Rinjani dan Gerimis di Bumi Arafah. Aktivitas menulisnya diawali pada masa pandemi di tahun 2020 melalui sebuah pelatihan menulis yang diselenggarakan oleh Media Guru, yang kemudian memotivasinya untuk menulis cerpen yang ia ciptakan dari proses mengamati kehidupan orang lain dan merefleksikan pengalaman pribadinya. Selain menceritakan pengalaman tersebut, ia juga memaparkan materi tentang syarat utama menulis fiksi, hakikat cerpen, dan tahapan menulis cerpen dan novel. Ia juga membacakan salah satu karya cerpennya yang berjudul Tunggu Aku yang mengisahkan pengalaman ibundanya dalam menjalani masa duka, sehingga memunculkan suasana haru dari para peserta PekaBela yang larut dalam alur cerita tersebut.
Narasumber kedua adalah Tri Yuniati, M.Pd. yang merupakan guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Wonosari. Gaya bicaranya yang atraktif dan menghibur sangat menyegarkan suasana di sore hari itu dan mengundang banyak gelak tawa dari seluruh peserta. Ia mengawali sesinya dengan menyampaikan materi tentang Proses Kreatif Menulis Puisi. Ia menceritakan bagaimana kita bisa memulai langkah untuk menulis puisi dari mengamati hal sederhana di sekitar kita. Ia juga membacakan salah satu karya puisinya yang berjudul Tangkapan Mata Selintas. Tak lupa ia memotivasi guru untuk percaya diri dalam menulis puisi. “Menulis puisi itu tidak terikat untuk guru Bahasa saja. Siapapun bisa,” ujarnya. Pada akhir sesi, ia menjelaskan materi keduanya tentang Strategi Masuk Penerbitan Buku ISBN.
Peserta PekaBela #7 tidak hanya menyimak seluruh materi dengan saksama, namun ada pula yang membagikan pengalaman menulisnya. Salah satunya oleh Sukaningtyas, S.Pd., seorang guru Pendidikan Agama Kristen SMAN 1 Wonosari, yang rupanya juga aktif menulis dan telah menerbitkan beberapa buku kumpulan cerpen dan puisi bersama Komunitas Yuk Menulis (KYM) yang anggotanya tersebar di seluruh penjuru negeri. Ia menceritakan bahwa proses menulis kadangkala terkendala oleh suasana hati yang tidak menentu, dan ia ingin mendapatkan tips dan pengetahuan untuk menulis puisi dari para narasumber.
Kegiatan PekaBela #7 ini melahirkan ketertarikan dan antusiasme peserta untuk belajar menulis fiksi. Narasumber juga membagikan informasi tentang sebuah kelas menulis cerpen secara daring yang diselenggarakan oleh mediaguru.id. Pada akhir kegiatan, moderator Murni Dwi Astuti, S.Pd. mengajak seluruh peserta untuk menulis hingga dapat menghasilkan Buku Kumpulan Cerpen dan Puisi Guru SMAN 1 Wonosari. Mari kita wujudkan! (BGR)