Salah satu program kegiatan Kombel SMAN 1 Wonosari yakni Diskusi Kelompok Terarah (DKT) kembali diadakan di awal semester genap pada hari Kamis (25/1/2024) di Ruang Bima SMAN 1 Wonosari. DKT edisi ke-4 ini mengambil tema Berbagi Praktik Baik Pembelajaran dan Persiapan Tahap 2 Open Class Tahun Pelajaran 2023/2024. DKT #4 ini diselenggarakan dalam dua sesi, yakni Sesi Berbagi Praktik Baik dan Sesi Diskusi Kelompok Rumpun Mapel untuk persiapan pelaksanaan Open Class semester genap.
Sesi pertama diisi oleh tiga orang pembicara untuk membagikan praktik baik pembelajaran yang telah dilakukan di kelasnya pada semester ganjil yang lalu. Pembicara pertama, Agnita Nunung N.W., M.Sc., menyampaikan praktik baik pembelajaran integrasi IPA Fase E mewakili kelompok guru IPA kelas X. Ia menyampaikan perjalanan integrasi IPA dimulai sejak menganalisis kompetensi mapel Biologi, Kimia, dan Fisika, hingga menghasilkan modul ajar integrasi IPA dengan TP Integrasi “menerapkan konsep kimia dalam menciptakan solusi terhadap permasahalah pemanasan global”. Selain proses persiapan tersebut, disampaikan pula bagaimana proses pembelajaran dilakukan selama delapan pertemuan oleh lima guru secara bergantian. Dua anggota rumpun IPA lainnya, Joko Priyatno, S.Pd. dan Yussinta Kusningdyah, S.Pd. ikut menambahkan sharing proses persiapan dan pembelajaran integrasi IPA.
Berbeda dari pembicara pertama yang mewakili kelas rumpun mata pelajaran, pembicara kedua dan ketiga membagikan praktik baik dari kelasnya masing-masing. Menjadi pembicara kedua, Murni Dwi Astuti, S.Pd. yang merupakan guru Bahasa Inggris mengangkat tema “Upaya Guru dalam Memberikan Pelayanan yang Berbasis Kebutuhan Murid”. Ia membagikan pelaksanaan program yang dibuatnya yakni Bimbingan Khusus bagi siswa yang kesulitan mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris yang dimulai dari Basic English, dan Bimbingan Khusus bagi siswa yang telah melaksanakan remedial tetapi masih mendapatkan hasil di bawah batas terendah KKTP. Kedua program tersebut disambut antusias oleh siswa yang dengan sukarela mengikutinya. Hal tersebut ditunjukkan dari positifnya berbagai umpan balik siswa terhadap program tersebut.
Pembicara ketiga pada sesi pertama, Sukaningtyas, S.Pd.K. selaku guru Pendidikan Agama Kristen, mengamati dan merasa bahwa seringkali siswa hanya fokus pada penguasaan materi demi angka nilai (score), bukan pada hakikat nilai (value) itu sendiri. Maka, ia membuat sebuah pembelajaran berbasis projek terkait konten materi Teologi Ekologi dan membagikan segala proses, hasil, dan pengalaman dalam melaksanakan model pembelajaran tersebut.
Sesi pertama dalam DKT #4 ini sangat menginspirasi guru dalam menemukan solusi terhadap keresahan yang dirasakan selama mengajar dan mendidik siswa, seperti yang diungkapkan oleh Aris Feriyanto, S.Pd. dalam riviunya, “Praktik Baik Bahasa Inggris tadi merupakan sebuah inspirasi bagi guru untuk memulai dari siswa dengan nilai terjauh sehingga jumlahnya relatif sedikit dan guru dapat melakukannya.” Ia juga berharap agar project based learning seperti yang dilaksanakan di kelas Pendidikan Agama Kristen dapat dilakukan di seluruh mata pelajaran meskipun hanya satu kali.
Sebelum mengakhiri kegiatan DKT #4, Ketua Kombel, Niken Kurniatun, M.Pd., memberi kesempatan kepada seluruh peserta untuk berdiskusi di dalam kelompok rumpun mapel guna mempersiapkan pelaksanaan Open Class di semester genap ini. Dalam diskusi ini, guru mencermati modul ajar dan membahas skenario pembelajaran dalam modul ajar guru model yang mewakili masing-masing rumpun, sehingga bisa didapatkan modul ajar yang sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka. Kegiatan Open Class ini diharapkan dapat menjadi sarana belajar bersama demi mewujudkan pembelajaran yang ideal demi kepentingan dan kemajuan siswa. (BGR)