P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada dasarnya merupakan suatu cara baru untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada pelajar. Aktualisasinya amat disokong salah satunya oleh SMA Negeri 1 Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, yang salah satunya direalisasikan dalam bentuk blok selama beberapa waktu dalam kurun kurang lebih tiga hari untuk program kelas 12 atau Fase F mulai dari tanggal 19 September (19/9/23) dan diakhiri dengan presentasi kelompok projek pada tanggal 21 September (21/9/23), Fase D dan E atau kelas 10 dan 11 selama masing-masing satu minggu dalam rentang waktu 25 September (25/9/23) hingga 7 Oktober (7/10/23). Serupa penuturan yang diberikan oleh Ibu Niken Kurniatun, selaku salah satu pendamping bimbingan projek,
“Kalau menurut saya, muara P5 adalah pengembangan dimensi karakter profil Pelajar Pancasila yang tertuang dalam projek yang dilakukan sesuai tema per jenjang atau fase. Tentu saja misinya melakukan investigasi permasalahan aktual sesuai topik yang diangkat, menganalisis aktivitas yang memberi kontribusi pemecahan masalah yang ditemukan dan mewujudkannya dalam aksi nyata masing-masing kelompok, melalui kegiatan ini diharapkan mampu mengembangkan karakter yang menjadi fokus pengembangan misal kritis, gotong royong dan lain-lain.”
Selama kurun waktu tersebut, siswa dibebaskan dari seluruh jam pelajaran sekolah sebagai upaya untuk memberikan waktu berkualitas dalam mengerjakan tugas projek. Pada fase ini, ditentukan suatu tema besar terkait masalah yang sedang marak diperbincangkan dan menjadi kekhawatiran tersendiri bagi beberapa pihak di Indonesia yakni ‘konsumerisme’. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara acak yang terdiri dari 6 sampai 7 anggota, pihak kurikulum mengharuskan adanya output atau hasil dari blok projek ini. Adapun bentuk output berupa bebas, berbagai opsi diberikan seperti laporan tertulis, karya ilmiah, video edukasi dan sebagainya. Tentunya hasil ini didapatkan dari aktualisasi materi projek atau aksi nyata yang dilakukan oleh setiap anggota yang juga merupakan kuantitas bebas yang boleh dirundingkan dan diputuskan oleh masing-masing kelompok.
Meskipun merupakan hal baru, siswa-siswi ternyata begitu antusias dalam pengerjaan aktualisasi P5. Terbukti dengan hasil-hasil kelompok yang beragam dan dengan kualitas yang terbilang luar biasa. Salah satunya dapat dilihat dari siswa-siswi kelas 12 A, yang berhasil menciptakan suasana dan atmosfer yang mengagumkan kala presentasi hasil projek yang memuat beberapa poin penting sepereti bahaya konsumerisme, pentingnya memperhitungkan kebutuhan gizi guna menghindari pembelian dalam jumlah besar untuk keperluan yang tidak benar-benar dibutuhkan yang didapatkan dari pelbagai jalan, ada yang mengambil sistem sosialisasi, penyuluhan dan lainnya. Beberapa kelompok bahkan berani menjangkau titik yang jauh dari perkotaan, mengingat minimnya sosialisasi edukasi yang masuk ke daerah tersebut. Hal ini tentunya membutuhkan peran besar yang mengorbankan baik pikiran, fisik maupun tenaga, namun sebagian besar anggota nyatanya menyambut baik adanya aktualisasi P5 ini. –nj 7
0 Komentar
Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!