Hidup di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk khususnya dalam agama, membuat kita harus belajar untuk bersikap toleran terhadap mereka yang berbeda. Namun sayangnya, pemahaman yang tidak tepat bahkan keliru sering kali menimbulkan prasangka dan curiga pada umat agama lain. Akibatnya, seseorang kurang menghormati bahkan anti terhadap umat agama lain. Kementrian Agama sendiri telah mencanangkan Moderasi Beragama sebagai upaya membangun sikap inklusif terhadap agama lain. Meski demikian, moderasi beragama tentu tidak cukup hanya didiskusikan dalam kelas. Oleh sebab itu, pembelajaran agama Kristen tentang moderasi beragama mengajak siswa untuk mengalami perjumpaan langsung dengan mereka yang berbeda. Harapannya perjumpaan dan diskusi dengan sumber yang tepat akan memudarkan prasangka dan merubah paradigma yang mungkin keliru sehingga siswa dapat lebih mengasihi dan menghormati pemeluk agama lain.
Bertempat di Vihara Jhina Dharma Sradha, siraman, Wonosari, siswa Kristen kelas X dan XI yang berjumlah 31 berdiskusi tentang ajaran budha bersama bante Y.A BHIKKU BADRAPALO THERA. Siswa juga diskusi dan berinteraksi dengan siswa SMA Homeschooling Vihara tersebut.
Dipandu oleh guru agama Budha, Sugeng Riyanto, S.Pd.B. dan didampingi oleh guru agama Kristen SMAN 1 Wonosari, Sukaningtyas, S.Pd.K., siswa diajak untuk saling berbagi pengalaman tentang spiritualitas hingga tantangan yang dihadapi sebagai siswa SMA.
Selain diskusi, siswa juga diajak untuk mengenal isi vihara, kitab Tripitaka hingga cara mereka beribadah. Kunjungan diakhiri dengan berkeliling di area vihara mengenal berbagai tempat yang digunakan untuk ritual keagamaan hingga asrama siswa.
"Sebelumnya saya pikir patung Budha itu ada roh nya dan mereka menyembah patung itu tapi ternyata patung itu hanya media, mereka tetap menyembah Tuhan" ungkap salah satu siswa setelah kunjungan.
Siswa lain juga menyampaikan refleksi mereka setelah kunjungan, "Sikap mengasihi mereka sangat besar terhadap sesama bukan hanya sesama manusia tapi juga sesama ciptaan sehingga mereka tidak diperbolehkan membunuh bukan hanya manusia tapi juga binatang".
Biru, salah satu siswa juga mengungkapkan bahwa hidup sederhana seperti bante yang hanya punya 2 jubah pasti nyaman dan damai, tidak perlu pusing memikirkan model fashion terbaru hingga mix and match pakaian. (ST)
0 Komentar
Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!